Guide Me All the Way

Minggu, 26 Maret 2017

Efektivitas Media Audiovisual dalam Pembelajaran IPS

Kemajuan yang sangat pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dewasa ini mampu memberikan manfaat yang positif di berbagai bidang. Salah satu kemajuan yang menonjol dalam perkembangan TIK dan akan memasuki era penting dalam kehidupan sehari - hari adalah di bidang multimedia dengan upaya menggabungkan audio dan video menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Hal ini dapat dimanfaatkan dan diaplikasikan dalam dunia pendidikan.
Proses belajar dalam beberapa hal dapat dilihat sebagai komunikasi. Pengalaman menunjukkan bahwa dengan menggunakan media pendidikan yang sesuai dan dengan cara yang benar, materi yang disajikan lebih mudah diterima peserta didik. Salah satu unsur komunikasi adalah media atau saluran dengan mana gagasan kominukator yang telah diubah menjadi kode diteruskan kepada komunikan. Oleh sebab itu dalam belajar dan pembelajaran diperlukan media sebagai alat bantu dalam membangun komunikasi antara guru dengan murid dan antara murid dengan murid.
Media pembelajaran merupakan wahana penyampaian informasi atau pesan pembelajaran pada peserta didik. Dengan adanya media pada proses belajar mengajar, diharapkan dapat membantu guru dalam meningkatkan prestasi belajar pada peserta didik. Oleh karena itu, guru hendaknya menghadirkan media dalam setiap proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pembelajaran. Media pendidikan mempunyai kegunaan untuk mengatasi berbagai hambatan, antara lain: hambatan komunikasi, keterbatasan ruang kelas, sikap peserta didik yang pasif, pengamatan peserta didik yang kurang seragam, sifat objek belajar yang kurang khusus sehingga tidak memungkinkan dipelajari tanpa media, tempat belajar yang terpencil dan sebagainya.
Terkait dengan penggunaan media, pepatah Cina mengatakan: Saya dengar saya lupa, Saya lihat saya ingat, Saya kerjakan saya mengerti. Ini berarti bahwa semakin banyak indera komunikan yang diterap oleh sinyal informasi, semakin banyak pula pesan yang terserap. Dengan demikian, penggunaan media yang bervariasi merupakan salah satu upaya yang tepat untuk meningkatkan keberhasilan kegiatan belajar dan pembelajaran (Zamroni, 2008: 140).

Dewasa ini masih banyak guru-guru yang enggan memanfaatkan media yang ada contohnya penggunaan media audio visual untuk kegiatan pembelajaran. Masih banyak kecenderungan bahwa para peserta didik dibiasakan untuk mendengarkan apa yang diajarkan oleh guru, kemudian mencatat dan dipaksa untuk menghafalkannya di luar kepala. Keadaan semacam ini jelas akan menghasilkan sikap verbalistik, yang menyebabkan peserta didik menjadi pasif dan kegiatan pembelajaran menjadi cepat menjemukan sehingga penggunaan media audio visual dalam pembelajaran khususnya pada materi vulkanisme  akan sangat membantu dalam rangka mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan (joyful learning/ joyful class) serta mengaktifkan peserta didik.
a.       Pengertian Media
Kata Media adalah bentuk jamak dari kata medium yang berasal dari bahasa Latin yang berarti pengantar atau perantara. Dalam konteks belajar dan pembelajaran, media dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan atau materi ajar dari guru sebagai komunikator kepada peserta didik sebagai komunikan dan sebaliknya ( Zamroni, MA, 2008:140 ). Lebih lanjut Zamroni mengungkapkan bahwa media ada juga yang mengartikan sebagai alat bantu mengajar atau “teaching aid”. Oleh sebab itu, sekalipun telah tersedia media pembelajaran, masih diperlukan guru, teknik, metoda, dan sarana serta prasarana lain termasuk dukungan lingkungan untuk menciptakan komunikasi untuk penyampaian pesan pembelajaran dengan berhasil sebagaimana direncanakan oleh guru. Untuk lebih jelasnya, kedudukan media dalam proses belajar dan pembelajaran dapat diilustrasikan sepeti terlihat dalam gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1. Kedudukan Media dalam Penyampaian Pesan Pembelajaran

b.       Manfaat Penggunaan dan Jenis Media
Dalam Pedoman Penatar Peketi – AA yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Departemen Pendidikan Nasional disebutkan ada delapan manfaat media dalam penyelenggaraan belajar dan pembelajaran yaitu :
1)       Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan;
2)       Proses intruksional lebih menarik;
3)       Proses belajar lebih interaktif;
4)       Jumlah waktu belajar- mengajar dapat dikurangi;
5)       Kualitas belajar dapat ditingkatkan;
6)       Proses belajar dapat terjadi kapan dan di mana saja;
7)       Meningkatkan sikap positif peserta didik terhadap proses dan bahan belajar;
8)       Peran pengajar dapat berubah ke arah positif dan produktif;
Di samping itu menurut Zamroni (2008:
1)       Media secara tidak langsung dapat dijadikan sebagai skenario yang mengarahkan jalannya proses belajar dan pembelajaran sebagaimana direncanakan;
2)       Bahan ajar dapat disiapkan sebelumya sehingga dapat lebih disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
Djamarah (2002) mengelompokkan media ini berdasarkan jenisnya ke dalam beberapa jenis :
1)       Media audio, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti tape recorder.
2)       Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan dalam wujud visual.
3)       Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar.
Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, dan media ini dibagi ke dalam dua jenis :
•  audiovisual diam, yang menampilkan suara dan visual diam, seperti film sound slide.
•  audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, seperti film, video cassete dan VCD.

c.        Media Audio
Media Audio (media dengar) adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran. Dengan kata lain, media jenis ini hanya melibatkan indera dengar dan memanipulasi unsur bunyi atau suara semata (Setyosari dan Sihkabuden, dalam Nur Hadi W, 2007). Sedangkan suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitude yang berubah secara kontinyu terhadap waktu. Suara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 966) di antaranya berarti bunyi yang dikeluarkan dari mulut manusia, bunyi binatang, ucapan (perkataan), dan bunyi bahasa (bunyi ujar). Dari itu, dilihat dari sifat pesan yang diterima, media audio ini bisa menyampaikan pesan verbal maupun non verbal. Pesan verbal berupa bahasa lisan atau kata-kata, sedangkan pesan non verbal berwujud bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti gerutuan, gumam, musik, dan lain-lain.
Jenis-jenis Media Audio
Untuk dapat menggunakan perangkat audio sebagai media pembelajaran, maka ada baiknya mengenal peralatan audio tersebut, terutama peralatan yang mampu merekam suara. Di antaranya adalah:
•   Phonograph (Gramaphone)
Alat rekam ini menggunakan cakram datar yang disebut gramafon (gramaphone), yang kemudian dikenal dengan nama piringan hitam (record), yang telah berkali-kali mengalami perkembangan pembuatannya. Piringan hitam ini, mampu merekam berbagai macam suara mulai dari ucapan katakata, suara badai, kicau burung, music simponi dan lain-lain.hanya saja piringannya mudah tergores dan aus serta diameternya yang besar. Alat ini cocok digunakan untuk music, drama, puisi, dongeng, tutur cerita dan lainlain.
•    Open Reel Tapes
Kelebihan program audio yang menggunakan pita Open Reel Tape Recorder ialah kualitas suaranya lebih bagus dibandingkan dengan pita kaset. Open Reel Tape Recorder ini, ada yang menggunakan sestem full track (mono) dan yang menggunakan sistem stereo. Namun pada umumnya programprogram audio diperbanyak dalam bentuk mono.
•    Cassette Tape Recorder
Perekam kaset audio ini adalah yang paling popular dalam masyarakat. Untuk berbagai keperluan maka dibuat pita kaset dalam beberapa kualitas, yaitu dari yang paling rendah, normal dan metal. Namun umumnya program audio (untuk pendidikan), dibuat di atas pita kaset normal.
•   Compact Disc (CD)
Inovasi secara revolusioner di dunia audio rekam terjadi pada tahun 1979, yakni ahirnya compact disc (CD) sebagai hasil percampuran computer dan tenaga laser. Compact Disc atau cakram padat adalah sebuah piringan optical yang digunakan untuk menyimpan data secara digital. Teknologi cakram padat kemudian diadopsi untuk digunakan sebagai alat penyimpan data yang dikenal sebagai CD-ROM.
•   Radio
Radio adalah satu alat komunikasi elekro magnetic untuk mengirim dan menerima pesan suara dengan menggunakan sistem gelombang suara melalui udara. Pemancar radio mengubah, atau melakukan modulasi gelombang radio agar dapat menyampaikan informasi. Dalam dunia pendidikan, hingga kini radio masih digunakan sebagai media pembelajaran, khususnya untuk program pembelajaran jarak jauh. Penggunaan radio sebagai media pendidikan tidak perlu diragukan lagi peranannya, hal ini disebabkan karena radio memiliki daya jangkauan yang luas.
Secara umum, media audio memiliki kelebihan dan keterbatasan. Kelebihannya: fleksibel, relative murah, ringkas, mudah dibawa (portable).
Sedangkan keterbatasannya: memerlukan peralatan khusus, memerlukan kemampuan/ketrampilan khusus untuk pemanfaatannya.
2.  Media Visual
Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan dalam wujud visual. Konotasi media visual dalam pengajaran memiliki pengertian yang sangat luas, karena pada dasarnya media pembelajaran yang digunakan dalam pengajaran hampir semuanya dapat dinikmati oleh indera penglihatan kita. Dalam bahasan ini media visual yang dimaksud, adalah media yang penampilan materialnya dengan menggunakan alat proyeksi atau proyektor, karena melalui media ini perangkat lunak (soft ware) yang melengkapi alat proyeksi ini akan dihasilkan suatu bias cahaya atau gambar yang sesuai dengan materi yang diinginkan.
Berdasarkan fungsi penggunaannya media visual hasil bias elektronik dapat diklasifikasikan menjadi media visual tak bergerak (diam) ialah media yang dapat menampilkan atau membiaskan gambar diam pada layar, seperti: Overhead Projector(OHP), Opaque Projector, Slides dan Film Strip. Sedangkan media visual yang bergerak ialah media yang dapat menampilkan atau membiaskan gambar atau bayangan yang dapat bergerak di layar bias, seperti: bias gambar-gambar yang ditampilkan oleh motion picture film dan loop film. Masing-masing media, baik yang bergerak maupun yang tak bergerak dilihat penggunaannya tak lepas dari kelebihan dan keterbatasan yang ada, tergantung pada situasi dan kondisi pengoperasiannya. Beberapa media visual adalah sebagai berikut :
·     Overhead Projector (OHP) dan Transparansi
·     Opaque Projector
Opaque Projector ialah alat proyeksi yang dapat mempro-yeksikan bendabenda atau bahan yang tidak tembus cahaya seperti gambar, photo, tulisan bahkan benda asli yang berukuran kecil yang dapat ditempatkan pada alat tersebut dapat diproyeksikan pula
·     S l i d e s (Film Bingkai)
Slides adalah bidang transparan yang bergambar. Bidang transparan itu dapat berupa kaca, plastik jernih atau seluloid. Gambar transparan tersebut kemudian diproyeksikan melalui alat yang disebut Slides Projector. Gambarnya bisa berupa hasil lukisan tangan, tetapi pada umumnya merupakan hasil pemotretan yaitu dengan menggunakan film 35 mm khusus untuk membuat slide. Tiap gambar diberi bingkai dan bingkai ini biasanya sudah dipersiapkan oleh toko yang menjual alatalat photografi.
·      Film Strip (Film Rangkai)
Film strip adalah serangkaian gambar pada 35 mm film positip dalam urutan tertentu. Untuk memproyeksikannya ialah dengan menggunakan proyektor film strip. Dewasa ini ada pula proyektor film strip yang dikombinasikan untuk proyektor slide.
·     Microprojection, Microfilm, dan Microcard
Microprojection adalah film hasil pemotretan dari benda-benda mikro yang telah diperbesar dengan alat microscope dan dengan proyektor khusus untuk itu gambar dapat diproyeksikan ke layar.
·     Loop Film
Loop film atau filmloop adalah jenis film (motion picture film) dari ukuran 8 mm atau 16 mm yang ujung-ujungya saling bersambung, sehingga film ini akan berputar terus berulang-ulang bila tidak dimatikan.Yang berukuran 8 mm lebih praktis karena dirancang dalam bentuk kaset, lama putarnya berkisarnya antara 3 – 4 menit. Karena tidak bersuara, maka guru harus memberi narasi/komentar sendiri sementara film berputar.

3. Media Audio-Visual
Media audio-visual disebaut juga sebagai media video. Video merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam media video terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio memungkinkan peserta didik untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui bentuk visualisasi.
Menurut Ronal Anderson (1994:99), media video adalah merupakan rangkaian gambar elektronis yang disertai oleh unsur suara audio juga mempunyai unsur gambar yang dituangkan melalui pita video (video tape). Rangkaian gambar elektronis tersebut kemudian diputar dengan suatu alat yaitu video cassette recorder atau video player.


d.      Efektifitas Media Audio Visual dalam Pembelajaran
Media audio-visual disebaut juga sebagai media video. Video merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pada awalnya media hanya berfungsi sebagai avisual (alat peraga) dalamkegiatan belajar. Baru pada kira-kira pertengahan abad 20, dengan masuknya pengaruh dari teknologi audio, lahirlah peraga audio visual yang menekankan penggunaan pengalaman konkret untuk menghindari verbalisme.
Pembelajaran dengan media audio visual sangat bermanfaat bagi peserta didik, setidak-tidaknya dalam beberapa hal seperti: mendorong rasa ingin tahu peserta didik, mendorong keinginan untuk mengubah sesuatu yang sudah ada, dan mendorong keinginan peserta didik untuk mencoba hal-hal yang baru, dan lain-lain.
Kelebihan:
Pembelajaran dengan media audio visual memiliki kelebihan-kelebihan antara lain: (1) memungkinkan terjadinya interaksi antar peserta didik dengan materi pembelajaran (2) proses belajar secara individual sesuai kemampuan peserta didik (3) menampilkan unsur audiovisual. (4) langsung memberikan umpan balik dan (5) menciptakan proses belajar yang berkesinambungan
Kekurangan.
Beberapa kekurangan dari pembelajaran dengan media audio visual di antaranya adalah: (1) pembelajaran dengan teknologi multimedia mengharuskan dioperasikan melalui komputer sebagai perangkat keras (hardware)-nya. (2) peralatan untuk memanfaatkannya relatif mahal, (3) perlu keterampilan khusus untuk mengoperasikannya, dan (4) perlu keterampilan dan keahlian istimewa untuk mengembangkannya.
Terkait penggunaan media audio visual dalam pembelajaran misal pembelajaran gunung api, betapa pentingnya penggunaan media audio visual sehingga hal yang abstrak bisa dengan jelas diamati. Sehingga fungsi media audio visual dalam kegiatan pembelajaran gunung api tidak lagi sekedar peraga bagi guru melainkan pembawa informasi / pesan pembelajaran yang sangat dibutuhkan oleh peserta didik.

A.      Daftar Pustaka

Nasution, MA. 2008. Teknologi Pendidikan. PT Bumi Aksara: jakarta

Nurhadi, W. 2009. Pemanfaatan teknologi Multimedia dalam Pembelajran Geografi di Sekolah. http://singgiheducation.blogspot.com/2009/11
                                          
Zamroni. 2008. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Tim Humaniora: Bandung

9 komentar:

  1. manfaat yang lain yang dapat diperoleh dari materi di atas adalah proses pembelajaran lebih menarik,dan lebih interaktif menurut saya, dalam proses pembelajaran itu diperlukan refreshing nya contoh nya dengan menyanyi lagu2 wajib dan menonton video yang bermanfaat supaya siswa tidak jenuh dan tidak kantuk ketika sedang proses pembelajaran berlangsung.

    BalasHapus
  2. Manfaat dari TIK juga bisa untuk belajar, hampir setiap penjuru dan setiap orang memiliki Gadget tapi kita para generasi muda tidak bisa memanfaatkannya, yang mereka tahu hanyalah Medsos, jadi, kita selaku para generasi muda harus memanfaatkan sesuatu dengan sebaik mungkin karena itu bisa bermanfaat untuk kita sendiri

    Nama : Abdul Cholik
    Kelas : 8 D

    BalasHapus
  3. Manfaat dari TIK berkenaan dengan belajar menurut saya yaitu menambah daya tarik siswa (contohnya membuat tugas dengan animasi yang beragam dan video-video yang menarik, sehingga siswa semakin kreatif lagi), mempermudah proses pembelajaran,dan masih banyak lagi.

    Nama : Maman A.P
    Kelas : IX A

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. sangat bermanfaat sekali menurut saya jika cara pembelajarannya menggunakan media audiovisual karna akan membuat para peserta didik tertarik untuk mempelajarinya, apalagi karna kemajuan tektonogi pada masa ini sudah semakin pesat saja. jadi lebih baik menggunakan audiovisual daripada harus cenderung mendengarkan guru berbicara yang akan membuat para peserta didik cepat mengantuk. kalau menggunakan audiovisual akan ada hal yang lebih menarik misalnya dengan visual atau penglihatan yang unik tetapi bermanfaat,itu akan membuat mata lebih memperhatikan tontonan yang sedang di tonton. dan dengan adanya audio atau pendengaran yang menarik akan membuat para peserta didik lebih konsentrasi untuk memperhatikan tayangan yang sedang di tonton tersebut.

    Nama : Nesva Nur Oktaviani
    Kelas: IX-D

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. Dari blog diatas dapat disimpulkan, meskipun ada beberapa kelemahan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan audio visual, tetapi juga banyak kelebihannya terutama bagi kita sebagai seorang pelajar. Proses pembelajaran dengan menggunakan audio visul, dapat menambah daya tarik serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan, pelajar tidak jenuh dan ngantuk ketika proses pembelajaran berlangsung, bisa menampilkan obyek yang terlalu besar yang tidak memungkinkan dibawa kedalam kelas, Misalnya: gunung, sungai, obyek-obyek tersebut dapat ditampilkan melalui foto, gambar, ataupun film, dsb.

    Nama : Tarbiyatul Aliyah
    Kelas : IXD

    BalasHapus