Guide Me All the Way

Minggu, 26 Maret 2017

Mitigasi Bencana Letusan Gunung Api

Mitigasi Bencana Letusan Gunung Api


Upaya memperkecil jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda akibat letusan gunung berapi, tindakan yang perlu dilakukan (Soehataman Ramli, 2010:95) :
1)       Pemantauan, aktivitas gunung api dipantau selama 24 jam menggunakan alat pencatat gempa (seismograf). Data harian hasil pemantauan dilaporkan ke kantor Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) di Bandung dengan menggunakan radio komunikasi SSB. Petugas pos pengamatan Gunung berapi menyampaikan laporan bulanan ke pemda setempat.
2)       Tanggap Darurat, tindakan yang dilakukan oleh DVMBG ketika terjadi peningkatan aktivitas gunung berapi, antara lain mengevaluasi laporan dan data, membentuk tim Tanggap Darurat, mengirimkan tim ke lokasi, melakukan pemeriksaan secara terpadu.
3)       Pemetaan, Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung berapi dapat menjelaskan jenis dan sifat bahaya gunung berapi, daerah rawan bencana, arah penyelamatan diri, lokasi pengungsian, dan pos penanggulangan bencana.
4)       Penyelidikan gunung berapi menggunakan metoda Geologi, Geofisika, dan Geokimia. Hasil penyelidikan ditampilkan dalam bentuk buku, peta dan dokumen lainya.
5)       Sosialisasi, petugas melakukan sosialisasi kepada Pemerintah Daerah serta masyarakat terutama yang tinggal di sekitar gunung berapi. Bentuk sosialisasi dapat berupa pengiriman informasi kepada Pemda dan penyuluhan langsung kepada masyarakat.

Upaya menyelamatkan diri dari letusan Gunung Api menurut Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (2008 : 48) dikelompokkan menjadi tiga tahapan, yaitu sebelum gunung meletus, saat terjadi letusan gunung dan setelah letusan gunung.
Sebelum Gunung Meletus
1)       Buatlah satgas peduli gunung api, ini penting sebagai regu penolong pertama bila terjadi letusan.
2)       Pelajari sejarah letusan gunung api yang pernah terjadi. Caranya:
·     Menanyakan kejadian aktivitas gunung api yang pernah terjadi pada penduduk di sekitarnya;
·     Menanyakan kepada aparat dinas ESDM kabupaten/kota, peruruan tinggi, serta asosiasi profesi;
·     Mengamati langsung bekas aktivitas gunungapi yang pernah terjadi;
·     Mengamati perilaku alam di sekitar kita. Gunung api dikatakan aktif ditunjukkan adanya air panas, gas belerang, deformasi, ledakan, aliran lava;
·     Kalau ada tanda-tanda ini, pengamatan harus dilakukan terus menerus. Bila ada perubahan yang ekstrem, segera lapor pihak yang berwenang untuk dikonsultasikan.
3)       Buat peta bahaya akibat bahaya gunung api di lokasi setempat dan buat rute jalan evakuasi yang paling aman;
4)       Segera hubungi pihak yang berwenang untuk mempelajari kesiapan dan tanggap darurat serta cara evakuasi;
5)       Catat dan sebarkan ke setiap anggota satgas nomor telepon penting, seperti bupati, dinas sosial, satuan pelaksana perlindungan masyarakat (Linmas), Palang Merah Indonesia (PMI), Search and Rescue (SAR), media peduli bencana;
6)       Kembangkan dan rencanakan serta berlatihlah untuk keadaan darurat dengan satgas lain di sekitarnya, ini penting untuk koordinasi antar satgas;
7)       Rencanakan dan beritahukan dengan cermat cara-cara evakuasi untuk keluarga kita sendiri. Pastikan mereka mengetahuinya;
8)       Rencanakan dan beritahukan apa-apa yang harus disiapkan saat mengungsi misalnya menyiapkan tas yang diisi dengan pakaian, bahan makanan dan minuman, obat-obatan, senter, dan alat lain yang diperlukan. Bawa secukupnya untuk mengungsi selama minimal 3 hari;
9)       Buat sistem peringatan dini sederhana, misalnya dengan tanda kentongan, peluit, interkom, pengeras suara mesjid;
10)   Pelajari tentang pertolongan pertama (P3K) dengan bantuan PMI agar saat terjadi bencana ada pertolongan pertama dengan cara yang benar. Banyak korban cacat atau meninggal karena tidak tahu cara penyelamatan pertama;
11)    Kenali dan catat tanda-tanda alam yang biasanya akan muncul sebelum gunung api akan meletus atau akan mengeluarkan sesuatu. Untuk itu perhatikan, dengarkan, dan rasakan adakah sesuatu yang berbeda di sekitar kita bila dibandingkan dengan keadaan biasanya misalnya :
·     Hewan-hewan liar yang berlarian turun atau bersuara keras dan nampak gelisah. Atau hewan-hewan peliharaan kita akan menunjukkan gejala yang sama (misal burung dalam sangkar terbang gelisah, nabrak-nabrak sarang). Ini terjadi karena gelombang gempa volkanik primer / longitudinal mampu menembus udara sehingga membuat hewan-hewan melakukan hal yang tidak biasa. Hal ini juga disebabkan karena gelombang atau radiasi elektromagnetik magma yang mendekati permukaan bumi;
·     Ada suara keras yang tidak pernah didengar sebelumnya, misalnya suara gemuruh akibat kubah lava yang runtuh atau akibat longsor, ada kebakaran hutan, ada pohon yang tumbang akibat longsor;
·     Ada bau yang aneh yang tidak biasanya (bisa bau belerang, bau basin yang menyengat) yang diakibatkan aktivitas gunung api;
·     Ada suara berdesir keras akibat aliran piroklastik (awan panas);
·     Ada perasaan aneh yang diraskan bersama-sama.
17) Siapkan lampu senter dengan kondisi baterei yang masih baik;
18) Siapkan obat-obatan untuk pertolongan pertama;
19) Siapkan persediaan makanan dan minuman;
20) Siapkan masker;
21) Siapkan sepatu yang kuat.

Saat Terjadi Letusan Gunung
1)       Tutup rapat jendela, pintu, dasn lubang angin;
2)       Masukkan kendaraan bermotor atau peralatan mesin lainnya ke dalam garasi dan matikan mesinnya;
3)       Masukkan hewan peliharaan dan persediaan makanan di tempat lebih aman;
4)       Kumpulkan keluarga, ambil tas yang sudah disiapkan dan evakuasi segera;
5)       Dengarkan intruksi ketua kelompok atau intruksi dari pihak yang berwenang setempat atau ikuti rute evakuasi yang sudah dibuat sebelumnya;
6)       Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah, aliran sungai kering, dan daerah aliran lahar;
7)       Hindari tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan;
8)       Masuk ruang lindung darurat;
9)       Siapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan;
10)   Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya;
11)   Melindungi mata dari debu, bila ada gunakan pelindung mata seperti kacamata renang atau apapun yang bisa mencegah masuknya debu ke dalam mata;
12)   Jangan memakai lensa kontak;
13)   Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung;
14)   Saat turunnya abu gunung api usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.

Setelah Letusan Gunung
1)       Jauhi wilayah yang terkena hujan abu;
2)       Bersihkan atap dari timbunan abu karena beratnya bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan. Hati-hati jika membersihkan abu di atas genteng, ada kemungkinan runtuh;
3)       Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin motor, rem, persneling dasn pengapian;
4)       Terus dengarkan radio terutama untuk mendengarkan kerusakan-kerusakan yang terjadi sepeti di jalan, jembatan, bangunan penting dan lain-lain, ini penting untuk petunjuk menuju lokasi bencana;
5)       Gunakan telepon untuk kondisi darurat saja;
6)       Beri pertolongan pertama bagi yang terluka atau terjebak. Bila tidak memahami dalam memberi pertolongan pertama panggil bantuan. Ingat diupayakan jangan memindahkan korban luka parah, biarkan ahlinya yang melakukan itu misalnya petugas PMI atau Dokter;

7)       Beri pertolongan terlebih dahulu pada tetangga terutama tetangga yang cacat dan atau manula serta anak kecil karena sangat membutuhkan bantuan orang lain.

Video Animasi Mitigasi Bencana Letusan Gunung


A.      Daftar Pustaka
Badan Informasi Publik. 2008. Memahami Bencana-Informasi Tindakan masyarakat Mengurangi Resiko Bencana. Jakarta : Departemen Komunikasi dan Informatika RI.
  
Ramli, S. 2010. Pedoman Praktis Manajemen Bencana. Jakarta : Dian Rakyat.

Undang Undang RI Nomor 24 Tahun 2007. Penanggulangan Bencana. Jakarta : Setneg.


14 komentar:

  1. komentar saya terhadap materi di atas adalah :

    bencan alam adalah hal yang sangat mengejutkan bagi kita semua. jika kita terkena bencana alam seperti gunung meletus kita tidak boleh panik mengahadapinya tetapi kita harus tenang menghadapinya, supaya semuanya selamat. dan selamatkanlah diri sendiri terlebih dahulu karena nyawa adalah nomor 1. kita harus mengetahui tanda - tanda bencana alam seperti gunung meletus , supaya jika ada tanda- tanda yang muncul dari gunung yang meletus. misalkan muncul asap kita harus segera melapor kepada pihak yang menangani bencana alam, dan kita sendiri harus menjauhi gunung tersebut.

    pada saat terjadi bencana alam kita sesama manusia harus cepat membantu saudara - saudara kita yang sedang terkena bencana, misalkan membantu lewat pakaian, uang, obat - obatan atau terjun langsung ke tempat terjadinya bencana.

    kita harus mempunyai kesadaran masing-masing untuk menjaga alam ini supaya kita semua terhindar dari bencana alam yang secara garis besar masih diakibatkan oleh kesalahan manusia itu sendiri. dengan terjadinya bencana ini kita mendapat teguran dari yang maha kuasa, supaya kita selalu ingat kepadannya setiap waktu bahkan setiap detik . dan jangan lupa untuk berdoa kepadanya karena hanya Allah lah yang dapat membantu kita untuk mencari jalan keluar dari suatu permaslahan.

    Nama : ira rohiliyah
    kelas : 9C

    BalasHapus
  2. Menurut saya dari materi di atas adalah :

    Dalam menghadapi musibah berupa bencana alam, seharusnya kita tidak panik, tetaplah tenang dan berpikir untuk menyelamatkan diri dari bencana tersebut. Bila ada suatu tanda-tanda atau sesuatu yang aneh, melaporlah kepada badan yang menangani bencana alam tersebut

    Saat evakuasi,bawalah barang-barang yang diperlukan dan obat-obatan untuk mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.

    Sebagai manusia kita hendaknya saling tolong menolong dan membantu sesama bila terjadi sebuah bencana alam.

    Seharusnya kita sadar dengan keadaan alam kita yang semakin hari semakin rusak, itu disebabkan oleh manusianya sendiri, padahal alam sudah menjaga kita dengan segala kebutuhan yang bisa kita dapat dari alam, tetapi manusia malah merusaknya, sehingga Allah dengan segala kuasanya menjadikan bencana alam sebagai pengingat bahwa pentingnya menjaga alam kita ini.

    Nama : Maman A.P
    Kelas : IX A

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Pendapat saya dari materi di atas adalah:

    Pendapat saya tentang bencana letusan gunung api, ya memang sudah tidak dapat dikatakan apa-apa bahwa merapi akhirnya meletus dengan letusan yang begitu dahsyat. Juru kunci Merapi Mbah Marijan pun telah tewas, banyak pelajaran yang dapat kita pelajari dari beliau terutama tentang arti dari sebuah kesetiaan & tanggung jawab yang seharusnya dimiliki oleh para petinggi di Negara kita ini. Merapi telah meletus tak ada yang dapat dilakukan selain berlingdung kepada Tuhan YME serta terus berusaha berjuang untuk hidup ditengah bahaya letusan. Saling membantu sesama untuk meringankan penderitaan sodara-sodara kita yang terkena bencana letusan ini. Sisihkan lengan baju untuk mengangkat sodara kita dari rasa penderitaan.

              Solusi yang dapat saya berikan adalah, Tim pemantau Gunung Merapi seharusnya lebih peka terhadap aktifitas Gunung Merapi yang semakin lama, semakin menunjukan aktifitasnya. Evakuasi penduduk harus segera dilakukan sebelum Gunung benar-benar meletus untuk meminimalisir banyaknya korban yang jatuh. Penyisiran di lokasi-lokasi terutama yang berdekatan dengan Merapi juga harus dilakukan untuk memastikan lokasi-lokasi tersebut telah kosong dari penduduk.

    Nama : Meli Nurlaeliyah
    Kelas : IX A

    BalasHapus
  5. Ok...terima kasih anak..
    semangat terus untuk belajar !!!

    BalasHapus
  6. Komentar saya terhadap materi diatas adalah:
    Materi diatas sangat bermanfaat sekali😊.Apalagi wilayah saya dekat dengan gunung aktif, saya jadi lebih waspada lagi. Walau pun kita tidak tau kapan gunung itu meletus tapi setidaknya kita mengetahui tanda-tandanya.

    Nama: Gina Febi Nuryanti
    Kelas: IX A

    BalasHapus
  7. Membaca materi dilayar monitor lebih menyenangkan dibanding buku yang lebih sering membuat kantuk:-D. Bolehkah saya mengajukan pertanyaan berkenaan dengan materi diatas?

    BalasHapus
  8. Dari materi di atas juga memberitahukan kepada kita, bahwa kita sebaiknya tidak seharusnya mendirikan permukiman di daerah kawasan yang rawan terjadi bencana letusan gunung api, namun, itu sebuah masalah bagi pemerintah, karena jika warga yang tinggal di kawasan tersebut dipindahkan, mereka akan tinggal di mana dan mencari pekerjaan di mana, karena di tempat tersebut merupakan tanah mereka dan sumber kehidupan mereka, itu sebuah permasalahan yang perlu di atasi oleh pemerintah.

    Nama : Abdul Cholik
    Kelas : 8 D

    BalasHapus
  9. Menurut pendapat saya dari materi di atas sangat ringkas dan mudah di pahami daripada di buku tulis yang terkadang sangat kurang paham.
    Nama :Azzahra Nazia
    Kelas :9B

    BalasHapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. Dengan membaca materi diatas, mengingatkan kembali materi mengenai mitigasi bencana letusan gunung api. Membaca nya juga jadi lebih bersemangat, karena memberikan sensasi yang berbeda :) dengan membaca secara online dibandingkan dengan membaca hanya pada buku paket.

    Nama : Tiara Gurnita Putri
    Kelas : IX C

    BalasHapus
  12. Menurut saya materi di atas sangat menarik karena berisikan materi tentang mitigasi bencana alam letusan gunung berapi. dengan membaca materi di atas saya jadi tau bagaimana cara cara mengantisipasi bencana alam tersebut.

    BalasHapus
  13. menurut saya membaca materi di atas sangat bermanfaat dan mudah dipahami.tetapi alangkah lebih baik lagi ada gambar-gambarnya agar menarik para murid untuk membacanya dan tidak membosankan .
    Nama : pinka pindianika
    kelas : IX B

    BalasHapus