Mitigasi
Bencana Letusan Gunung Api
Upaya memperkecil
jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda akibat letusan gunung berapi,
tindakan yang perlu dilakukan (Soehataman Ramli, 2010:95) :
1)
Pemantauan, aktivitas gunung api dipantau
selama 24 jam menggunakan alat pencatat gempa (seismograf). Data harian hasil
pemantauan dilaporkan ke kantor Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi (DVMBG) di Bandung dengan menggunakan radio komunikasi SSB. Petugas pos
pengamatan Gunung berapi menyampaikan laporan bulanan ke pemda setempat.
2)
Tanggap Darurat, tindakan yang dilakukan oleh
DVMBG ketika terjadi peningkatan aktivitas gunung berapi, antara lain
mengevaluasi laporan dan data, membentuk tim Tanggap Darurat, mengirimkan tim
ke lokasi, melakukan pemeriksaan secara terpadu.
3)
Pemetaan, Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung
berapi dapat menjelaskan jenis dan sifat bahaya gunung berapi, daerah rawan
bencana, arah penyelamatan diri, lokasi pengungsian, dan pos penanggulangan
bencana.
4)
Penyelidikan gunung berapi menggunakan metoda Geologi,
Geofisika, dan Geokimia. Hasil penyelidikan ditampilkan dalam bentuk buku, peta
dan dokumen lainya.
5) Sosialisasi, petugas melakukan sosialisasi
kepada Pemerintah Daerah serta masyarakat terutama yang tinggal di sekitar
gunung berapi. Bentuk sosialisasi dapat berupa pengiriman informasi kepada
Pemda dan penyuluhan langsung kepada masyarakat.
Upaya menyelamatkan
diri dari letusan Gunung Api menurut Departemen Komunikasi dan Informatika
Republik Indonesia (2008 : 48) dikelompokkan menjadi tiga tahapan, yaitu
sebelum gunung meletus, saat terjadi letusan gunung dan setelah letusan gunung.
Sebelum
Gunung Meletus
1) Buatlah
satgas peduli gunung api, ini penting sebagai regu penolong pertama bila
terjadi letusan.
2) Pelajari
sejarah letusan gunung api yang pernah terjadi. Caranya:
· Menanyakan
kejadian aktivitas gunung api yang pernah terjadi pada penduduk di sekitarnya;
· Menanyakan
kepada aparat dinas ESDM kabupaten/kota, peruruan tinggi, serta asosiasi
profesi;
· Mengamati
langsung bekas aktivitas gunungapi yang pernah terjadi;
· Mengamati
perilaku alam di sekitar kita. Gunung api dikatakan aktif ditunjukkan adanya
air panas, gas belerang, deformasi, ledakan, aliran lava;
· Kalau
ada tanda-tanda ini, pengamatan harus dilakukan terus menerus. Bila ada
perubahan yang ekstrem, segera lapor pihak yang berwenang untuk
dikonsultasikan.
3) Buat
peta bahaya akibat bahaya gunung api di lokasi setempat dan buat rute jalan
evakuasi yang paling aman;
4) Segera
hubungi pihak yang berwenang untuk mempelajari kesiapan dan tanggap darurat
serta cara evakuasi;
5) Catat
dan sebarkan ke setiap anggota satgas nomor telepon penting, seperti bupati,
dinas sosial, satuan pelaksana perlindungan masyarakat (Linmas), Palang Merah
Indonesia (PMI), Search and Rescue (SAR), media peduli bencana;
6) Kembangkan
dan rencanakan serta berlatihlah untuk keadaan darurat dengan satgas lain di
sekitarnya, ini penting untuk koordinasi antar satgas;
7) Rencanakan
dan beritahukan dengan cermat cara-cara evakuasi untuk keluarga kita sendiri.
Pastikan mereka mengetahuinya;
8) Rencanakan
dan beritahukan apa-apa yang harus disiapkan saat mengungsi misalnya menyiapkan
tas yang diisi dengan pakaian, bahan makanan dan minuman, obat-obatan, senter,
dan alat lain yang diperlukan. Bawa secukupnya untuk mengungsi selama minimal 3
hari;
9) Buat
sistem peringatan dini sederhana, misalnya dengan tanda kentongan, peluit,
interkom, pengeras suara mesjid;
10) Pelajari
tentang pertolongan pertama (P3K) dengan bantuan PMI agar saat terjadi bencana
ada pertolongan pertama dengan cara yang benar. Banyak korban cacat atau
meninggal karena tidak tahu cara penyelamatan pertama;
11) Kenali dan catat tanda-tanda alam yang
biasanya akan muncul sebelum gunung api akan meletus atau akan mengeluarkan
sesuatu. Untuk itu perhatikan, dengarkan, dan rasakan adakah sesuatu yang
berbeda di sekitar kita bila dibandingkan dengan keadaan biasanya misalnya :
· Hewan-hewan
liar yang berlarian turun atau bersuara keras dan nampak gelisah. Atau
hewan-hewan peliharaan kita akan menunjukkan gejala yang sama (misal burung
dalam sangkar terbang gelisah, nabrak-nabrak sarang). Ini terjadi karena
gelombang gempa volkanik primer / longitudinal mampu menembus udara sehingga
membuat hewan-hewan melakukan hal yang tidak biasa. Hal ini juga disebabkan
karena gelombang atau radiasi elektromagnetik magma yang mendekati permukaan
bumi;
· Ada
suara keras yang tidak pernah didengar sebelumnya, misalnya suara gemuruh
akibat kubah lava yang runtuh atau akibat longsor, ada kebakaran hutan, ada
pohon yang tumbang akibat longsor;
· Ada
bau yang aneh yang tidak biasanya (bisa bau belerang, bau basin yang menyengat)
yang diakibatkan aktivitas gunung api;
· Ada
suara berdesir keras akibat aliran piroklastik (awan panas);
· Ada
perasaan aneh yang diraskan bersama-sama.
17)
Siapkan lampu senter dengan kondisi baterei yang masih baik;
18)
Siapkan obat-obatan untuk pertolongan pertama;
19)
Siapkan persediaan makanan dan minuman;
20)
Siapkan masker;
21)
Siapkan sepatu yang kuat.
Saat
Terjadi Letusan Gunung
1) Tutup
rapat jendela, pintu, dasn lubang angin;
2) Masukkan
kendaraan bermotor atau peralatan mesin lainnya ke dalam garasi dan matikan
mesinnya;
3) Masukkan
hewan peliharaan dan persediaan makanan di tempat lebih aman;
4) Kumpulkan
keluarga, ambil tas yang sudah disiapkan dan evakuasi segera;
5) Dengarkan
intruksi ketua kelompok atau intruksi dari pihak yang berwenang setempat atau
ikuti rute evakuasi yang sudah dibuat sebelumnya;
6) Hindari
daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah, aliran sungai kering, dan
daerah aliran lahar;
7) Hindari
tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan;
8) Masuk
ruang lindung darurat;
9) Siapkan
diri untuk kemungkinan bencana susulan;
10) Kenakan
pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju lengan panjang, celana
panjang, topi dan lainnya;
11) Melindungi
mata dari debu, bila ada gunakan pelindung mata seperti kacamata renang atau
apapun yang bisa mencegah masuknya debu ke dalam mata;
12) Jangan
memakai lensa kontak;
13) Pakai
masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung;
14) Saat
turunnya abu gunung api usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.
Setelah
Letusan Gunung
1) Jauhi
wilayah yang terkena hujan abu;
2) Bersihkan
atap dari timbunan abu karena beratnya bisa merusak atau meruntuhkan atap
bangunan. Hati-hati jika membersihkan abu di atas genteng, ada kemungkinan
runtuh;
3) Hindari
mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin
motor, rem, persneling dasn pengapian;
4) Terus
dengarkan radio terutama untuk mendengarkan kerusakan-kerusakan yang terjadi
sepeti di jalan, jembatan, bangunan penting dan lain-lain, ini penting untuk
petunjuk menuju lokasi bencana;
5) Gunakan
telepon untuk kondisi darurat saja;
6) Beri
pertolongan pertama bagi yang terluka atau terjebak. Bila tidak memahami dalam
memberi pertolongan pertama panggil bantuan. Ingat diupayakan jangan
memindahkan korban luka parah, biarkan ahlinya yang melakukan itu misalnya
petugas PMI atau Dokter;
7) Beri
pertolongan terlebih dahulu pada tetangga terutama tetangga yang cacat dan atau
manula serta anak kecil karena sangat membutuhkan bantuan orang lain.
Video Animasi Mitigasi Bencana Letusan Gunung
A.
Daftar
Pustaka
Badan
Informasi Publik. 2008. Memahami Bencana-Informasi
Tindakan masyarakat Mengurangi Resiko Bencana. Jakarta : Departemen
Komunikasi dan Informatika RI.
Ramli, S. 2010. Pedoman Praktis Manajemen
Bencana. Jakarta : Dian Rakyat.
Undang
Undang RI Nomor 24 Tahun 2007. Penanggulangan
Bencana. Jakarta : Setneg.
komentar saya terhadap materi di atas adalah :
BalasHapusbencan alam adalah hal yang sangat mengejutkan bagi kita semua. jika kita terkena bencana alam seperti gunung meletus kita tidak boleh panik mengahadapinya tetapi kita harus tenang menghadapinya, supaya semuanya selamat. dan selamatkanlah diri sendiri terlebih dahulu karena nyawa adalah nomor 1. kita harus mengetahui tanda - tanda bencana alam seperti gunung meletus , supaya jika ada tanda- tanda yang muncul dari gunung yang meletus. misalkan muncul asap kita harus segera melapor kepada pihak yang menangani bencana alam, dan kita sendiri harus menjauhi gunung tersebut.
pada saat terjadi bencana alam kita sesama manusia harus cepat membantu saudara - saudara kita yang sedang terkena bencana, misalkan membantu lewat pakaian, uang, obat - obatan atau terjun langsung ke tempat terjadinya bencana.
kita harus mempunyai kesadaran masing-masing untuk menjaga alam ini supaya kita semua terhindar dari bencana alam yang secara garis besar masih diakibatkan oleh kesalahan manusia itu sendiri. dengan terjadinya bencana ini kita mendapat teguran dari yang maha kuasa, supaya kita selalu ingat kepadannya setiap waktu bahkan setiap detik . dan jangan lupa untuk berdoa kepadanya karena hanya Allah lah yang dapat membantu kita untuk mencari jalan keluar dari suatu permaslahan.
Nama : ira rohiliyah
kelas : 9C
Menurut saya dari materi di atas adalah :
BalasHapusDalam menghadapi musibah berupa bencana alam, seharusnya kita tidak panik, tetaplah tenang dan berpikir untuk menyelamatkan diri dari bencana tersebut. Bila ada suatu tanda-tanda atau sesuatu yang aneh, melaporlah kepada badan yang menangani bencana alam tersebut
Saat evakuasi,bawalah barang-barang yang diperlukan dan obat-obatan untuk mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan.
Sebagai manusia kita hendaknya saling tolong menolong dan membantu sesama bila terjadi sebuah bencana alam.
Seharusnya kita sadar dengan keadaan alam kita yang semakin hari semakin rusak, itu disebabkan oleh manusianya sendiri, padahal alam sudah menjaga kita dengan segala kebutuhan yang bisa kita dapat dari alam, tetapi manusia malah merusaknya, sehingga Allah dengan segala kuasanya menjadikan bencana alam sebagai pengingat bahwa pentingnya menjaga alam kita ini.
Nama : Maman A.P
Kelas : IX A
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPendapat saya dari materi di atas adalah:
BalasHapusPendapat saya tentang bencana letusan gunung api, ya memang sudah tidak dapat dikatakan apa-apa bahwa merapi akhirnya meletus dengan letusan yang begitu dahsyat. Juru kunci Merapi Mbah Marijan pun telah tewas, banyak pelajaran yang dapat kita pelajari dari beliau terutama tentang arti dari sebuah kesetiaan & tanggung jawab yang seharusnya dimiliki oleh para petinggi di Negara kita ini. Merapi telah meletus tak ada yang dapat dilakukan selain berlingdung kepada Tuhan YME serta terus berusaha berjuang untuk hidup ditengah bahaya letusan. Saling membantu sesama untuk meringankan penderitaan sodara-sodara kita yang terkena bencana letusan ini. Sisihkan lengan baju untuk mengangkat sodara kita dari rasa penderitaan.
Solusi yang dapat saya berikan adalah, Tim pemantau Gunung Merapi seharusnya lebih peka terhadap aktifitas Gunung Merapi yang semakin lama, semakin menunjukan aktifitasnya. Evakuasi penduduk harus segera dilakukan sebelum Gunung benar-benar meletus untuk meminimalisir banyaknya korban yang jatuh. Penyisiran di lokasi-lokasi terutama yang berdekatan dengan Merapi juga harus dilakukan untuk memastikan lokasi-lokasi tersebut telah kosong dari penduduk.
Nama : Meli Nurlaeliyah
Kelas : IX A
Ok...terima kasih anak..
BalasHapussemangat terus untuk belajar !!!
Komentar saya terhadap materi diatas adalah:
BalasHapusMateri diatas sangat bermanfaat sekali😊.Apalagi wilayah saya dekat dengan gunung aktif, saya jadi lebih waspada lagi. Walau pun kita tidak tau kapan gunung itu meletus tapi setidaknya kita mengetahui tanda-tandanya.
Nama: Gina Febi Nuryanti
Kelas: IX A
Membaca materi dilayar monitor lebih menyenangkan dibanding buku yang lebih sering membuat kantuk:-D. Bolehkah saya mengajukan pertanyaan berkenaan dengan materi diatas?
BalasHapusmonggo....
HapusDari materi di atas juga memberitahukan kepada kita, bahwa kita sebaiknya tidak seharusnya mendirikan permukiman di daerah kawasan yang rawan terjadi bencana letusan gunung api, namun, itu sebuah masalah bagi pemerintah, karena jika warga yang tinggal di kawasan tersebut dipindahkan, mereka akan tinggal di mana dan mencari pekerjaan di mana, karena di tempat tersebut merupakan tanah mereka dan sumber kehidupan mereka, itu sebuah permasalahan yang perlu di atasi oleh pemerintah.
BalasHapusNama : Abdul Cholik
Kelas : 8 D
Menurut pendapat saya dari materi di atas sangat ringkas dan mudah di pahami daripada di buku tulis yang terkadang sangat kurang paham.
BalasHapusNama :Azzahra Nazia
Kelas :9B
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDengan membaca materi diatas, mengingatkan kembali materi mengenai mitigasi bencana letusan gunung api. Membaca nya juga jadi lebih bersemangat, karena memberikan sensasi yang berbeda :) dengan membaca secara online dibandingkan dengan membaca hanya pada buku paket.
BalasHapusNama : Tiara Gurnita Putri
Kelas : IX C
Menurut saya materi di atas sangat menarik karena berisikan materi tentang mitigasi bencana alam letusan gunung berapi. dengan membaca materi di atas saya jadi tau bagaimana cara cara mengantisipasi bencana alam tersebut.
BalasHapusmenurut saya membaca materi di atas sangat bermanfaat dan mudah dipahami.tetapi alangkah lebih baik lagi ada gambar-gambarnya agar menarik para murid untuk membacanya dan tidak membosankan .
BalasHapusNama : pinka pindianika
kelas : IX B